Beberapa
kemampuan/keahlian yang harus dimiliki oleh marketing perusahaan IT :
Keahlian
di bidang komunikasi tentunya sangat dibutuhkan seorang pelaku pasar. Melalui
hubungan komunikasi yang baik, tidak menutup kemungkinan bila kedekatan Anda
dengan konsumen bisa bertahan hingga waktu yang relatif cukup lama. Sehingga
merekapun tidak segan-segan untuk semakin loyal dengan produk-produk yang Anda
tawarkan.
2.
Bisa
memanage MOOD
Sedang ada masalah dengan suami, istri
atau pacar jangan sekali-kali mempengaruhi mood kita. Selama pengalaman menjadi
marketing, ternyata mood itu mempengaruhi saat yang secara otomatis juga
mempengaruhi hasil jualan.
Bukan sekedar tentang bagaimana kita
bisa tersenyum menghadapi pelanggan, akan tetapi apa yang kita rasakan itu
menampilkan aura sedemikian rupa. Jika Anda sedang ada masalah, hendaknya taruh
di dalam kotak di rumah saat hendak bekerja agar tak mempengaruhi kegiatan marketing
kita.
3.
Mengetahui
semua keunggulan produk atau layanan
Marketing skills yang ada di dalam diri
Anda akan semakin mantap, jika Anda memang betul-betul mengetahui kualitas dari
produk atau layanan yang akan Anda tawarkan kepada konsumen. Karena hal
tersebut yang akan menjadi titik fokus sesuatu yang akan Anda pasarkan.
Mengetahui dengan detail keunggulan sebuah produk merupakan langkah awal Anda
tampil percaya diri dalam mempromosikan sebuah produk. Pengetahuan ini juga
akan membantu Anda secara mudah melayani pertanyaan para konsumen.
4.
Jangan
malu dan harus selalu sabar
Di dalam mengasah marketing skills, anda
tidak boleh malu atau cepat putus asa apabila konsumen memberikan respon
negatif terhadap produk atau layanan jasa yang Anda tawarkan. Sebab ini memang
pekerjaan utama seorang marketing. Bukan marketing namanya kalau memiliki rasa
malu saat menjajakan produk atau layanan jasa kepada konsumen.
5.
Kemampuan
meyakinkan pelanggan
Kemampuan meyakinkan pelanggan dalam marketing
skills merupakan pekerjaan utama yang harus dihasilkan dari sebuah proses
marketing. Kemampuan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya
adalah gaya berbicara, sentuhan emosi, etika, konten yang disampaikan dan
sebagainya. Hal-hal tersebut penting dikuasai di dalam mengasah marketing
skills. Anda harus mampu secara cepat mengetahui psikologi seseorang saat
pertama kali bertemu, lalu memberikan sentuhan gaya promosi yang sesuai
dengannya.
6.
Jangan menyuruh seseorang untuk
membeli, namun arahkan keputusan membeli.
Peranan Anda sebagai penjual
adalah mempresentasikan produk dengan jelas, cerdas, jujur dan penuh
integritas. Sedangkan peranan pembeli adalah memutuskan apa yang terbaik untuk
dibeli. Pembeli yang setia adalah pembeli yang cerdas.
Anda cukup menawarkan produk,
pelayanan atau ide. Lalu jelaskan keuntungan dan manfaatnya bagi calon pembeli
jika kelak mereka membelinya. Jangan lupa untuk menjawab pertanyaan.
Merealisasikan transaksi penjualan harus dibangun dari proses tanya jawab yang
menyeluruh dan kemudian membangun rasa percaya antar kedua belah pihak.
7.
Layani pembeli dari apa yang
mereka mau dari produk anda.
Terkadang, kita terlalu asyik
menceritakan kelebihan maupun kisah dari produk yang kita jual sampai melupakan
satu hal penting. Hal itu adalah ekspektasi pembeli potensial. Hal ini berarti
apa yang Anda rasa penting, bukan berarti penting bagi mereka.
8.
Ciptakan daya tarik tersendiri
bagi konsumen
Ketika Anda
telah membidik target konsumen, maka selanjutnya berikan umpan menarik yang
sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya saja Anda membidik kalangan ibu rumah
tangga sebagai sasaran pasar Anda, maka kebutuhan yang paling banyak mereka
cari adalah barang-barang pokok sehari-hari yang dijual dengan harga cukup
bersaing, atau menawarkan diskon besar-besaran untuk menarik minat konsumen.
9.
Tuntaskan penawaran dengan
menjadi seorang ahli
Untuk meyakinkan calon konsumen dan menuntaskan pemasaran
dengan baik, berusahalah untuk menjadi seseorang yang ahli dibidang tertentu
sebelum akhirnya Anda menjual produk atau jasa kepada calon konsumen.
10. Mendengarkan dengan seksama tanpa memikirkan agenda pribadi anda.
Proses membeli bukan hanya seputar
diri sendiri maupun keinginan Anda sebagai penjual, melainkan tentang si
pembeli. Seringkali kita terlalu sibuk memikirkan kuota penjualan, promosi dan
komisi hingga melupakan apa yang sebenarnya diinginkan dan diharapkan calon
pembeli. Penjual dengan agenda pribadi cenderung memaksakan diri dan tidak
mendengarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar